18 September 2011

Buta Kerna Cinta .


"Yang namanya Cinta harus bisa membuat kita bahagia." -Catatan Harian Si Boy

Aku hadirkan kau dalam kotak minda aku. Dan ya, aku berjaya, muslihat kecilku itu masih bisa buat aku tersenyum, tersenyum mengenangkan kenangan kita. Kalau secara magis aku boleh menukar diri aku menjadi sesuatu, aku mahu menjadi sesuatu yang penting untuk sesuatu yang boleh mengusung kepadaku sesuatu yang dinamakan sebagai 'Cinta'.

Cinta itu memang indah bak kata orang. Selalu saja manis, kadang ada juga pahitnya. Tapi realitasnya memang sukar untuk dinafikan betapa kemanisan cinta itu tak tersaingi. Seperti cinta Allah kepada hamba-Nya. Kita dikurniakan bermacam-macam rahmat. Cinta itu juga membunuh. Kita pasti akan sakit kalau orang yang kita cinta jauh dari sudut pandangan kita. Bak kata orang, 'Jantung aku akan berdenyut kalau kau disamping aku. Nafas aku terhenti kalau kau tiada dalam kehidupan aku.' Cinta itu juga buta. Apa saja demi cinta kita sanggup korbankan semua. Demi nak bahagiakan hati masing-masing. 

Aku tidak perlu sinar sang suria. Aku juga tidak perlu kacamata demi mendapatkan gelap di kala mentari terang. Aku juga tidak perlu menutup tirai dan lubang-lubang kecil serta menyumbat ruang-ruang terbuka yang membiarkan cahaya menerobos masuk supaya kegelapan yang aku inginkan sempurna. Aku hanya mahu dicintai dan mencintai dengan sekaligus butalah mata aku supaya apa yang aku lihat cuma dia. Dan apa yang dilihatnya, setelah dia membuka matanya, dia cuma lihat aku, cuma aku yang dibayanginya. Butalah untuk segalanya, agar hati kita terus bersatu, supaya perasaan cinta tidak akan pernah pudar, dan tidak berpaling arah. Buta kerna cinta.

Kalau tuhan berikan aku kesempatan, aku mahu ulang kembali ke masa lampau, diawal perkenalan kita, tika kita berdua bersama. Agar aku bisa perbaiki semua yang silap. Tapi kita cuma mampu merakam tiap detik yang kita lalui dulu untuk kita kenangkan hari ini. Dalam benak tersimpan rapi semua kenangan indah dan pahit. Apa yang silap dulu, kita hanya jadikannya satu pengajaran buat kita untuk kita jadi yang lebih baik kelak. Untuk detik ini dan detik-detik seterusnya, aku harap kau masih disisi, menemani waktu yang berlari meninggalkan kita. Dan seharusnya kau tahu, walau sekeras manapun hati aku, ia hanya mampu dicairkan oleh kamu. Kamu yang dipanggil cinta. Terima kasih berikan aku pelangi hidup.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.