20 June 2011

Everything Happens For A Reason .



Setiap yang berlaku sudah tertulis dalam kalamNya. Mahu atau tidak kita tetap harus terima hakikat itu. I guess we're scared. We all are. We're scared of what awaits us in the future, we're scared of the outcome. And now i'm scared because not being able to talk to you instantly ruins my mood, myday, despite how happy i was before. I know you've said those things to me and i believe you, i know what we have is real but i also know that i don't deserve you.

Aku cuba rungkaikan sesuatu. Hidup adalah lintasan rel-rel yang bisa saja bertumbuk di suatu titik. Di satu titik itulah, dua orang manusia bisa bertemu. Lalu saling memandang dan bertegur sapa. Saling kenal-mengenali dan saling berbagi rasa. Juga saling membahagi cerita sama ada luka atau bahagia. Saling menumbuhkan harapan dan saling mengikat janji. Atau aku rasa saling berbahagi mimpi.

Tuhan paling tahu mengapa di titik itu sepasang manusia harus bertemu. Mengapa di titik itu, mereka harus saling melibatkan peristiwa yang sama dalam satu helaan nafas mereka. Mengapa di titik itu, tuhan mempertemukan mereka. Dan mengapa di setiap pertemuan itu ada perpisahan dan mengapa di setiap perhubungan ada rasa bahagia tapi akan terselit sedikit rasa perih. Tapi jangan tanyakan tuhan, kerana tuhan tidak akan  menjawab dengan bahasa yang kita mengerti. Dia akan berbicara dengan bahasa yang lain, kejadian yang memberi hikmah, kejadian yang bercerita sendiri mengapa sepasang manusia itu bertemu dan saling membahagi waktu bersama lalu berpisah.

Tuhan itu maha mengetahui. Dia sudah rancangkan sesuatu untuk kita. We all know we can count on God to not disappoint us. I tell myself everything happens for a reason so maybe, just maybe, some of the things that i did do really meant to happen for a reason. A reason God wants me to see, and to learn from. Aku dah hilang banyak rasa, i wish i could have back. Harap masa kembali seperti sedia kala.