Satu Saat Nanti .

Aku setia menunggu satu saat nanti. Satu saat yang akan tiba. Satu saat yang akan terjawab segala persoalan yang terbuku dihati. Satu saat yang membuktikan pada tika itu gembira, suka, duka atau luka. Satu saat apakah yang aku cari dalam kehidupan aku yang sebenarnya. Dan satu saat yang aku harus terima apa jua ketentuan Ilahi.

Aku sedang menerima cubaan daripada tuhan. Sentiasa. Dan aku tidak pernah mengalah. Kerna aku tahu aku kuat hadapinya sebab ada seseorang yang memimpin tangan aku. Seseorang yang telah miliki hati aku. Hanya kerna dia yang sudi memimpin tangan aku untuk melalui liku-liku hidup ini, aku punya satu niat. Aku harap, tangan yang memimpin aku sekarang ini tidak akan bersilih ganti orang. Sebab aku takut nanti kalau tangan lain yang meminpin aku, mengajak aku mencari kebahagiaan, aku takut kalau tidak punya keserasian. Jadi biarlah hanya tangan dia yang bisa memimpin aku. Mencari satu keserasian itu bukanlah senang.

Kadang-kadang, walaupun dia pegang erat tangan aku, pernah aku rasa takut kalau satu saat nanti, pegangan erat tangan kami akan terlepas. Sebab sekuat mana pun kami pegang erat, kalau tuhan sudah suratkan untuk memisahkannya, tetap jua ia terpisah. Tiada siapa yang bisa melawan takdir. Jadi, aku tak mahu letak harapan yang tinggi. Biarlah angin yang membawa rasa ini dan mengikut kemana jua aku dan dia melangkah melakar cerita kami bersama, sama ada suka atau duka.

Walaupun dia bukan yang sesempurna insan, belum cukup baik dimata masyarakat, tapi dia tetap yang sempurna di hati. Sebab aku lebih kenal dia. Aku yang nilai dia dari dalam, bukan dari luar. Dan aku tahu, aku juga bukan yang sempurna untuk dia, tapi aku akan selalu cuba untuk jadi yang terbaik. Manusia tiada siapa yang sempurna, jadi wajarlah kalau ada yang silap. Sekarang dan setiap masa, aku masih menunggu satu saat nanti. Cuma mengharap, satu saat nanti akan ada pengakhiran sebuah kisah yang tidak sia-sia. Dan untuk kau gulahati-pelatsayang, terima kasih :)