Dan sejak hari itu, senyuman itu seolah-olah telah mati untuk sekian kalinya. Dulu, senyum ini, suka ini, gembira ini, terlalu murah untuk diberi. Tapi, kini susah untuk gadaikan semuanya. Biarlah ia limited agar ia tidak siakan lagi. Bisa ? Yang indah-indah semua orang mahu. Padahal biasanya mimpi yang indah. Mimpi yang kurang sempurna. Fantasi di dalam mimpi. Sekadar mimpi. Imaginasi sewaktu tidur. Jangan terlalu tunduk pada mimpi, itu imaginasi semata.
Dan aku, selalu menantikan keajaiban. Agar aku sebagai wanita bisa terus senyum yang kedua kalinya untuk kamu. Biarlah aku masih gagal untuk mencari pelangi, biar tiada cahaya, biar gelap, tapi yang pasti, kamu masih bisa meraba di dalam kelam dan kamu dapat rasa yang aku sedang senyum untuk kamu. Yang tiba-tiba datang untuk aku, tika aku sedang tewas di dalam peperangan.
Dan aku berharap lagi, kamu bisa bantu aku. Supaya aku tidak tewas lagi kerna aku sudah tidak punya senjata lagi untuk melawan peperangan. Sebab aku hanya punya aku, diri aku. Biar saja senyumanmu kekal di situ. Saat mataku terbuka, tidur aku terjaga, aku bisa melihat senyumanmu dan biar aku selalu tahu gimana untuk terus senyum, bersama kamu. Dan kita tahu untuk syukur dengan, ini semua.
Disini aku selalu mencuba ,
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.